Sabtu, 16 November 2013

1/2.

Diposting oleh Unknown di 22.40 0 komentar
Seperti mata kanan yang setengah buta tanpa mata kiri untuk melihat dunia. Seperti tangan kanan yang setengah buntung tanpa tangan kiri untuk memeluk erat. Seperti kaki kanan yang setengah lumpuh tanpa kaki kiri untuk melangkah tegak. Dan, seperti setengah hati yang tak berfungsi tanpa setengah hati lainnya untuk cinta yang sempurna. Maka, temukan setengah hati itu, karena ia juga sedang menunggu untuk melengkapi hatinya yang masih setengah itu.

Kamis, 14 November 2013

If only.

Diposting oleh Unknown di 08.19 0 komentar
Andaikan bumi ga berputar dan dunia ga berevolusi. Mungkin lo masih disini. Tetap pada tempat lo. Masih dengan raga lo dan sifat lo yang gue kenal. Masih dengan aroma tubuh lo yang selalu gue hafal. Namun, apakah semua  berjalan kayak gitu? Gak kan? Nyatanya, bumi berputar lebih cepat, saking cepatnya hingga ngebuat kita ga merasakan pergerakannya. Dan waktu terus berjalan, berjalan hingga tak mau dihentikan. Dan lo pun pergi. Ninggalin semuanya. Dan gue yang bodoh, karena masih meluk kenangan itu dan berharap lo kembali lagi, disini, detik ini, sama gue.

Senin, 11 November 2013

5 detik.

Diposting oleh Unknown di 09.02 0 komentar
5 detik yang mengubah segalanya. 5 detik tatapanmu yang membuatku jatuh hati. 5 detik yang akhirnya menghantarkanku pada triliunan detik bahkan lebih, disini, menunggumu. 5 detik bersejarah yang kau ukir dalam hidupku. 5 detik...kamu melumpuhkanku.

Senin, 21 Oktober 2013

Say Thank.

Diposting oleh Unknown di 07.11 0 komentar
Jangan lupa bilang terimakasih ke dia, terimakasih buat senyuman, tawa, dan hal-hal kecil yang bahagiain hati ini, karena setiap orang ngasih kebahagiaan yang beda. Terimakasih juga karena dikasih kesempatan untuk jadi separuh dari bagian hidupnya. Bilang terimakasih untuk waktunya yang udah dia kasih ke kita. Karena kita udah ngelewatin semua bareng-bareng, meskipun sekarang kita udah ga jadi "kita" yang dulu.

Minggu, 20 Oktober 2013

Falls Head Over Heels

Diposting oleh Unknown di 00.22 0 komentar
Jatuh cinta. Pasti diantara lo ada yang pernah ngalamin kan atau emang lagi ngalamin? Pasti! Ga mungkin enggak.  Jatuh cinta itu gapernah mandang waktu tempat dan sama siapa. Karena apa? Karena hati lo yang milih bukan lo. Contohnya gue, gue yang jatuh cinta sama orang yang gue tahu he’s  not my criteria that I’m looking for. Dia yang tragisnya adalah temen gue sendiri. and…. Yap you right babe kalo lo bakal nyangka cerita gue kedepan ini mengenai gue yang terjebak friendzone? Lo seratus persen bener.  Gue yang selama 5 tahun ini cuma bisa jatuh cinta diem diem sama temen gue sendiri. Gue yang selama 5 tahun ini just wasted my live to loving him. Too bad, karena saking cintanya gue dengan ini orang, gue bahkan pernah nyia-nyiain orang yang juga sayang sama gue. Gue yang pernah having relationship dengan cowok yang 180 derajat beda dari ini orang justru gue tinggalin aja padahal harusnya saat itu gue bersyukur karena gue punya cowok yang baik, pengertian, yang kalem dan rajin ibadah for the love of God. Bedanya dengan ini, some of them told me kalo gue tolol banget bisa suka sama orang yang gue tahu rap sheetnya banyak banget, he’s smoker, dia yang suka clubbing, he’s even drink and yes womanizer. Tapi seperti yang banyak orang katakan kalo suka itu ga butuh alasan kan? And yes, bahkan sampai sekarang pun gue masih gatau alasan gue bisa suka sama dia apa. Tapi, Tuhan masih sangat baik sama gue. Kenapa? karena masih ngasih gue otak untuk dipake saat gue jatuh cinta sama dia. Karena kalo engga, gue mungkin udah with all  of my heart bersedia buat kissing floor that he walked on atau terjun bebas dari lantai 30 kalo dia yang nyuruh. Seperti kutipan yang pernah gue baca kalo “love isn’t blind but love’s blinding” itu berlaku buat orang yang lagi jatuh cinta. Bohong sih kalo ini orang gak bikin gue gila, seriously, he drives me fooking crazy. Gue yang dengan tololnya pertama kali nangisin cowok sampe sesegukan itu adalah dia  , gue yang pindah kepercayaan klub bola gue biar sama kayak dia, gue  yang jadi suka nontonin acara NBA, gue yang jadi suka dengerin lagu yang sama kayak dia dengerin, gue yang jadi suka nulis prosa atau sajak picisan murahan, gue yang jadi suka nonton spongebob cuma buat dengerin ketawanya spongebob karena ketawanya mirip sama dia walau gue harus nahan emosi tiap si Patrick muncul dengan ketololannya dan suka nunjukkin pantatnya yang pink itu, gue yang jadi mau mauan makan di angkringan itu karena dia. Ini orang emang kayak Midas: everything that he touches turns into gold. Gue gatau kenapa bisa efeknya begini. Rasanya gue pengen rukiyahin diri gue aja. Kalo beberapa ada yang nanya “kenapa sih lo ga ngomong aja? Atau jujur aja ke dia?” jawabannya yang gue bisa kasih adalah “karena gue ga mau ngerusak pertemanan gue sama dia”, that is it. Gue cuma gamau kalo setelah gue bilang ke dia semuanya jadi berubah jadi merasa canggung atau sadlynya kita yang akhirnya jadi menjauh, karena buat dia disini aja without he has to realizing what I’m feeling towards him, that’s more than enough. OH, CRAAAAPPPP!!!! Indeed. Am I sounds pathetic enough? Kayaknya gue bener bener harus rukiyahin diri gue aja deh atau nabrakin diri ke truk tronton. But, in the end, I’ve been a dumb fuck anyway for holding this feeling, right?

Selasa, 16 Juli 2013

Kamu.

Diposting oleh Unknown di 05.08 0 komentar

Kamu, egoisnya kamu telah membuatku seperti ini.
Kamu, iya kamu. Siapa lagi memang.
Tak henti-hentinya kamu membuatku jatuh dan bangun berulang kali dalam dekapmu.
Beraninya, kamu.
Memperbudakku dengan pesona dan kata-katamu.
Hei kamu, hentikan!
Cukup!
Aku lelah, tidak sepenuhya memang.
Tapi aku bilang cukup!
Apakah kamu tidak punya hati? Ataukah aku yang terlalu bodoh untuk memberi hati?

Decision: Break-up.

Diposting oleh Unknown di 05.04 0 komentar

Siapa yang akan menjamin jika suatu hubungan tidak akan berakhir? Nyatanya tidak ada bukan. Tidak juga aku tidak juga kamu. Tidak ada yang merencanakan sejak awal bahwa hubungan yang akan dijalani akan berakhir kapan waktunya dan bagaimana nantinya. Jangankan untuk merencanakan, waktu itu kita terlalu sibuk untuk saling jatuh cinta. Toh, kita selalu berdoa bukan untuk dapat menjalani hubungan yang baik-baik saja sampai maut memisahkan. Lantas apa? Kenapa bisa berakhir? Tidak juga aku tidak juga kamu yang tahu jelas. Dikarenakan sudah tidak satu visi lagi kah? Perbedaan kah? Heh, visi? Apa saat dulu kita bertemu kita sibuk menyatukan visi masing-masing? Tidak. Boro-boro untuk memikirkan visi waktu itu kita terlalu menggebu untuk saling memiliki. Ah, mungkin perbedaan? Tidak juga itu. Sama dengan visi kita tidak terlalu memusingkan perbedaan,bukan? Memangnya perbedaan mana yang harus dipusingkan? Kita sama. Sama-sama ciptaanNya. Sama-sama bernafas dengan oksigen. Sama-sama memiliki aroma kentut yang bau. Sama-sama memiliki organ reproduksi (perbedaannya hanya dalam penamaan dan bentuknya saja, jika kamu penis lalu aku vagina). Kita juga sama-sama memiliki payudara(lagi, perbedaannya hanya payudara ku lah yang tumbuh dan ditutupi bra). Dan, kita sama-sama memiliki hati untuk mencintai. Lalu apa? Entahlah. Kita hanya memutuskan untuk mengakhirinya. Memilih untuk mengalah terhadap hal yang memang tidak memungkinkan lagi untuk diteruskan. Mengalah bukan berarti lemah bukan pula menyerah. Mengalah berarti mengikhlaskan sesuatu untuk dilepaskan. Untuk apa mempertahankan sesuatu yang tidak bisa dipertahankan lagi? Untuk apa membohongi diri masing-masing? Bukankah hal itu justru akan menyakiti diri sendiri bahkan menyakiti pihakmu? Kita telah memilih jalan yang tepat untuk ditempuh. Jalan terbaik untuk diri masing-masing. Tidak menyakiti sebelah pihak. Ini hanya masalah waktu. Tak ada yang tahu bukan jika suatu hari nanti kita ditakdirkan untuk bersama kembali? Bertemu dijalan bertegur sapa dan memulai semua dari awal?

Waktu.

Diposting oleh Unknown di 04.59 0 komentar

Waktu terus bergerak. Cepat. Kamu harus pandai mengejarnya. Tak peduli betapa dirimu terseok-seok untuk bersanding. Ia akan terus bergerak sama halnya dengan bumi ini yang terus berputar. Ia tak akan memberimu barang sedetik pun untuk mundur kembali. Walau jantungmu menjadi jaminannya. Ia tak punya belas kasih. Ia hanya akan seiring dengan mereka yang mau berlari, dengan mereka yang mau bergerak kedepan bukan menoleh kebelakang atau menggugu merenungi masa lalu.

Rabu, 29 Mei 2013

Believe.

Diposting oleh Unknown di 08.27 0 komentar
Kadang kita itu lucu ya. Iya. Kita selalu bilang hidup itu rumit. Ngeluh ini itu. Bilang kalo “udah ah gue nyerah terlalu sulit untuk dijalanin" disaat kita lagi putus asa. Tapi taugak? Sebenernya yang bikin rumit itu kita sendiri. Tanpa sadar kita selalu ngebuat hal yang sebenernya mudah jadi keliatan rumit. Karena apa? Ya. Males. Kita terlalu malas untuk mencoba bahkan menyentuh. Kadang ketika kita udah mau mencoba  lalu baru bertemu rintangan ditengah kita udah nyerah gitu aja. Semua ada proses. Gimana kita mau sukses kalo ditengah proses aja kita udah berhenti. Sama halnya seperti kita naik gunung. Gimana mau bisa menikmati indahnya sunset dari atas gunung kalo ditengah perjalanan aja kita udah bilang ga sanggup lalu berhenti. Tuhan merancang sedemikian rupa caranya Cuma buat kita agar lebih kuat. Agar gak menjadi manusia yang mudah rapuh ketika kita udah sampe kesuksesan. Karena buat pertahanin kesuksesan akan lebih sulit dibanding saat mencapainya. Tuhan menguji kita sejauh mana kita bisa yakin dan bertahan sama cobaan yang Tuhan kasih. Tuhan Maha Adil. Tuhan ga mungkin ga mendengar setiap doa-doa hambanya. Tuhan bahkan lebih tahu mana yang terbaik untuk kita. Kalo kita ga berdiri disana sekarang, mungkin itu memang bukan yang terbaik untuk kita. Ini klise memang. Tapi itu keyakinan yang gue percaya sampai sekarang. Kesuksesan bisa digenggam sama mereka yang percaya. Sama mereka yang mau berusaha dan berdoa.
 

.Babe With Brain. Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review